5.30.2011

Petir

Sumpah kabar ini kayak petir yang datang di pagiku. Namun, aku tlah tau akan datangnya petir ini. Hanya saja, selama ini aku berusaha untuk berfikir jika dia tidak akan datang.
Lulus di PTN siapa sih yang gak mau? Menjadi mahasiswa di PTN, itu keinginanku saat lulus SMA. tapi setengah hrapanku pupus setelah datangnya hari ini. Seribu kata-kata yang menghiburku tak ada yang dapat menggantikan kesedihan ini. Setelah  mendengar kabar itu aku berusaha untuk biasa saja. Semua orang yang menanyakan berita tentang ini aku jawab dengan nada yang biasa. Tapi hal ini tak berlangsung lama, tangisku pecah saat tulisan ini aku buat. Untuk sekarang, aku tak ingin mendengar kalimat motivasi atau kalimat hiburan dari siapapun. aku juga taki ingin berhubungan di social networking, sms, telpon. Hanya kalimat tentang ujian masuk saja yang ingin ku dengar.
Siapa yang harus disalahkan dalam maslah ini. ?
Aku malu, keluarga besarku sudah tau aku lulus, sekolah dan temanku pun tau. Aku tak mampu tampak tegar didepan mereka semua. Aku juga tak mampu merangkai kata-kata untuk menghibur diri sendiri.
Sekarang aku baru tau, betapa tidak beartinya kata-kata motivasi itu. Kata itu hanya mudah diucapkan oleh segelintir orang yang tidak merasakan, namun begitu sulit untuk diterapkan bagiku. Percuma juga pembelaan yang mengatasnamakan setia kawan, itu juga tak berpengaruh apapun terhadap yang telah terjadi.
Kini aku menegarkan kawanku yang sejalan denganku. Dia tak tahu bahwa aku juga rapuh. Aku tak ingin dikasihani dengan kata-kata yang menyedihkan, aku hanya butuh seseorang yang bisa aku ajak cerita dengan air mata ini.

Total Pageviews

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers