3.30.2017

Kenangan Film

Film... Disini aku mau cerita tentang kenangan bagusnya film di otak aku. Ehmm aku sudah pernah cerita kalau banyak genre film yang aku suka mulai dari horor, komedi, biografi, action, romantis, musical, si-fi bahkan kartun kecuali thriller. 

Banyak banget film yang sudah aku tonton di bioskop, dvd, streaming atau yang sudah muncul di tv nasional. Aku juga suka film dari berbagai negara, US, UK, Indonesia, Thailand, Korea, Jepang, China and friend (yaa hongkong, tiongkok, taiwan dll) juga India asal ada subtitlenya. 

Ada beberapa film yang gak mau aku tonton 2x sangking bagusnya, ini bukan sakratis tapi sangking bagusnya film itu dan keanangan bagusnya nancep banget di otak aku dan aku gak mau sampe nonton lagi dan sadar beberapa detail yang dulu gak keliatan jadi muncul atau bahkan ekspektasi aku tentang filmnya jadi turun walaupun aku udah pernah nonton filmnya dan membuat aku mikir ternyata filmnya gak sebagus yang aku banyangin lagi. Karena aku sering kali nonton film dan tertancap di otak aku film itu bagus banget dan pas aku nonton kedua kali jadi kayak biasa aja contohnya Rudy Habibie, Kingsman, Crazy Little Thing Called Love, dan Tapi aku juga ada film yang bisa aku nonton berkali-kali sangking gak bosennya dan tetep aja aku suka filmnya seperti drama Goblin, Reply 1994, Kings To Heart, Wreck in Ralph, The Shawshank Redemption, Up, Real Steel, Karate Kids, semua seri Iron Man, Fast Furious, Harrypotter dan banyak lagi. 
Ini beberapa film yang aku tolak untuk nontonnya lagi

1. Pasific Rim

Aku bener-bener menolak dengan keras nonton film ini versi laptop. Soalnya di ingatan aku film ini keren banget. Sungguh. Aku nonton film ini cuman random aja waktu dibioskop dan nontonnya 3D. Dengan efek 3D nya, jadi awal pembukaan film aja udah bikin merinding. Apalagi pas robot-robotnya muncul dari laut terus jalan kepermukaan, wadawwwwwww kerennya bukan main, berasa nyata banget. Karena kenangan ini aku gak mau nonton film ini versi 2D, takut menghancurkan kenangan indahku hhahaha.

2. Reply 1988

Ini drama korea seri terbaru dari 2 drama yang sebelumnya yaitu reply 1994 dan reply 1997. Drama ini bagus ceritanya, setting tempo dulu dengan coloring film modern, maksudnya gak item putih atau kekuningan gitu. Pemainnya beberapa gak aku suka tapi untuk keseluruhan aku suka drama ini. Tiap minggu aku tungguin filmnya muncul diweb langganganku. Haaaa menyiksa saat beberapa plot yang kepotong dan harus nunggu seminggu lagi buat tau cerita lanjutannya. Drama ini juga sempet gak tanyang seminggu entah kenapa, di episode ke 18. Banyak isu yang bilang kalo film ini berganti cerita dan bukti-buktinya cukup menyakinkan. Aku juga sempet baca cerita yang katanya cerita awal filmnya sebelum diganti, yaaaa ceritanya sesuai dengan harapanku walau kenyataan yang tayang tidak sesuai harapan. Ini cerita dengan genre komedi romantis dengan cinta segita dan persahabatan dimana aku mendukung salah satu tokoh pria dan wanita, namun ternyata endingnya wanita ini tidak bersama dengan tokoh pria yang aku inginkan. 
Aku gak mau nonton drama ini lagi bukan karena ceritanya gak sesuai keinginanku, tapi entahlah, aku pernah mencoba buat nontonnya lagi tapi gagal. Entah, Film ini alurnya maju mundur jadi sebenarnya drama ini seperti puzzle yang harus disusun tiap episodenya. Aku merasa kalau nonton drama ini lagi aku akan mendapatkan kepingan puzzle yang harusnya menuntun tokoh wanita bersama pria yang aku suka bersama. Mungkin karena itulah aku gak bisa nonton drama ini lagi.

3. Interstellar, Inception dan In Time

Ketiga film ini bisa di ambil satu benang merahnya, yap film dengan ide yang keren banget. Siapa yang bisa terpikir seperti film-film ini, film dengan imajinasi yang tinggi dan cerita baru tanpa ada embel-embel mirip seperti film lainnya. Ketiga film ini menitikberatkan tentang waktu. In time hidup dengan jumlah waktu yang dipunya, interstellar hidup di tempat tanpa waktu atau ruang hampa dan beberapa tempat dengan permainan waktu yang unik dan film Inception bermain dengan waktu dalam imajinasi mimpinya. Film-film ini terlalu bagus untuk ditonton 2 kali, karena alasan yang sama seperti pasific rim. Ingatan aku tentang film ini terlalu bagus, takutnya menjadi luntur kalo ditonton lagi. Walaupun sebenernya aku pengen banget nonton interstellar lagi yang memakan waktu hampir 3 jam lamanya. Tapi aku coba tahan, supaya kenangan kerennya film ini tetap tersimpan baik.

Total Pageviews

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers