8.17.2013

17 Agustus 2013



17 Agustus 2009


Gue jadi Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih tingkat SMAN 5 Palembang. Gue ada dipasukan 17. Disekolah gue pas tanggal 17 Agustus kita bakal upacara bendera dengan 2 pasukan, yaitu pasukan 8 dan pasukan 17. Semua beranggotakan anak PASSUS (Pasukan Khusus). Pasukan 8 tugasnya pengibaran bendera, kalo pasukan 17 tugasnya buat formasi angka 17. Waktu itu tugas gue buat formasi angka 1.
2008 juga bulan puasa upacara 17 agustus. 

17 Agustus 2010

Gue masih jadi anggota PASSUS. Awalnya gue latihan jadi pasukan 17, yang buat formasi angka 7 dibagian atasnya. Tapi karena 2 temen gue masuk PPI tingkat kota, pasukan 8 kosong. Gue akhirnya ngisi pasukan 8 dibaris kanan paling depan yang didepan sang pengibar. Yah... gue naik tingkatlah dari tahun kemarin. Walaupun gue sebenernya sangat-sangat-sangat pengen jadi PPI.
Hari ini hujan deras, sangat deras, dan aku masih tetap berdiri dilapangan untuk pengibaran bendera. Pembina sudah bilang apa mau dihentikan upacara, aku sebagai pasukan tidak boleh bicara, namun salut bagi peserta mereka kompak menolak. Ya, upacar terhebat yang gue alamin, saat puasa, hujan, penuh dengan tepuk tangan. 
Kebiasaan, selesai upacara kita anggota PASSUS menjalani hukuman sebagai perasaan bangga, mungkin terdengar aneh, namun itulah kita. Lanjuttannya kita nobar acara pengibaran di Istana Merdeka, dan langsung cauuu pergi nonton temen yang jadi PPI tingkat kota atau provinsi.

17 Agustus 2011

Gue sudah jadi alumni aktif di PASSUS, tugas gue ngelatih para junior yang bakal jadi petugas di sekolah. dan ngelatih junior gue sebelumnya buat persiapan tes PPI. Tahun ini pertama kalinya gue gak ikut upacara 17 Agustus, gue hanya denger dibelakang sekolah, setelahnya gue hanya sebagai pemberi ucapan selamat sama junior gue.

17 Agustus 2012

Gue cuman jadi penonton di pengibaran istana merdeka lewat TV, dan cuman nanya kabar ekskul gue itu.

17 Agustus 2013

Kali pertama setelah beberapa tahun berturut-turut 17 berada dibulan Ramadhan, kali ini berada dibulan Syawal. Dan gue masih sama, duduk manis didepa TV untuk nonton acara yang cuman dibuat setahun sekali ini. Kali ini gue juga ditemenin sama beberapa film tentang kemerdekaan.

-----------------------------..........................-----------------------------...............

Kali ini mungkin gak ada yang cela gue kalo gue sok nasionalis. 
Gue sangat tau, betapa besar negeri gue, betapa sebenarnya negara inilah yang harus disebut dengan pemimpin. Betapa luas laut, daratan, SDA yang kita punya, bukankah kita sangat kaya. Namun beberapa hal yang kita kurang yakin kita miliki. Kepedulian dan Kepercayaan
KEPEDULIAN, Andai kita miliki ini, tidak ada keserakahan yang membuat kita kaya seorang diri lalu memiskinkan sebagian dari kita. Lantas kita tidak akan mengenal Korupsi. Pembangunan tidak akan berhenti, kejayaan dan kebanggaan yang kita peluk dalam setiap langkah. Tidak akan kita temui pojokan-pojokan kumuh yang bernaung beberapan orang dalam gelap, dan beberapa orang ditempat luas tertawa selagi bercermin.
KEPERCAYAAN, bila kiat miliki ini, kita akan mampu percaya pada negara yang tidak mungkin meninggalkan kita, percaya bahwa pemerintah telah melakukan sebaik-baiknya, pecaya bahwa kesejahteraan bersama lebih baik dari pada kesejahteraan pribadi dan percaya Tuhan telah mengatur segalanya. Jika saja kepercayaan ini nyata, mungkin tak ada lagi yang akan bertanya "dimana Indonesia?"

Dulu kita pernah berjaya, membantu negara lain, begitu dihormati negara lain, dan dicontoh negara lainnya. Mungkin benar roda berputar, kini kita berada dibawah. Beberapa negara mengenal kita negara berantakan, negara kumuh, negara korupsi, negara miskin. Kita hanya perlu berkemas, mempersiapan diri untuk menunggu saat kita kembali keatas lalu mengerem roda agar kita tak kembali kebawah.
Pernahkah kalian gemetar, merinding, menangis dan bangka akan bangsa ini saat menonton film kemerdekaan, saat mengibarkan bendera merah putih atau saat. Gue tau pasti ada, buatlah rasa itu selalu muncul hingga kita akan selalu menghargai kebaikan bangsa ini pada kita. 
Jika seluruh rakyat ini tak mampu membanggakan negara ini, mungkin ada sekelompok yang lebih kecil akan bangga, bila tida juga mungkin ada sekelompok yang lebih kecil lagi, bila itu juga tidak ada, buatlah diri kita bangga pada negeri ini, lalu tunjukkan pada seseorang hingga orang itu akan bangga dan menunjukkan pada seseorang lainnya. Dengan kebanggaan ini kita telah memeluk kepedulian dan kepercayaan ini. 

Hiduplah INDONESIA ku
I will always pround you......... Indonesia Raya......

By: Ananda Puteri Bangsamu :)

Total Pageviews

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers