Dia, Jika Kau Tahu

Padahal aku sudah melakukan semua keinginannya. Aku selalu berjalan dibelakangnya, karen aku percaya semua perkataannya itu yang terbaik untukku. Dari awal semua keinginanku tidak ada yang sejalur dengannya, namun aku membatalkan semua keinginanku dan aku turuti semua perkataanya.
Aku yang tak suka menari namun dia memasukkanku ke club tari
Aku ingin sekolah di smp binawarga namun dia mendaftarkan aku ke smpn 4
Aku yang ingin sekolah di sman 3 namun dia menyuruhku sekolah di sman 5
Aku yang ingin menjadi dokter namun dia ingin aku lulus kuliah jurusan akuntansi
Aku yang tak suka memainkan alat musik namun dia mendaftarkan aku ke Marching Band
Saat aku akan ikut PON dia membatalkannya dan menyuruhku belajar
Saat aku lulus Unsri jurusan Arsitektur dia menghancurkannya
Dia pernah berkata jika dia tak pernah ikut ambil bagian dari hidupku, dan aku selalu menentukkannya sendiri. Aku tak mengerti maksudnya. Padahal sejak aku mengerti apa yang aku inginkan, dia tak pernah mendengarakan pendapatku. Dia selalu memilih jalannya sendiri untukku. Aku bagai tak punya pilihan dalam hidupku. Aku bagaikan patung yang digerakkan olehnya. Dan pada akhirnya masih aku yang disalahkan. Aku masih percaya jika menuruti keinginannya akan ada ridho Allah yang menyertaiku. Akan tetapi aku juga takut aku akan hancur dibidang yang sesungghnya sama sekali aku tak ahu apa-apa tentangnya.