11.16.2016

Salah Satu Kisah



Selagi membaca novel seri dilan,  yaaaa kisah dilan yang unik dengan takdir sebagai pemeran utama yang tak telihat. Aku kembali mengingatn awal pertemuan itu, aku sebenarnya tak tau kapan tepatnya berkenalan dengannya, aku hanya ingat itu tahun 2004 dia kusebut pengganggu. Yaaaa, dia tidak dekat denganku tapi ikut serta dengan yang lain menjahili. Bukan aku di bully, yaaa kadang mereka hanya bermain keterlaluan, jika aku marah juga mereka akan minta maaf.

11.14.2016

Rokok


Baiklah, panggil aku si anti asap. Hey penyuka asap, mari kita hidup dengan saling tidak mengganggu karena jika kita berdebat aku dan kalian akan punya banyak alasan, sanggahan dan lelucon menyebalkan yang bisa kita lontarkan. 

Pandanganku Tentang Dilan Milea




Ehmmmmm
Bingung kata apa yang harus di ketik sebagai pembukaan tulisan ini.
emmmm, Aku baca ketiga buku tentang cerita kisah lalu dilan dan milea. Saat baca dilan 1990, aku paksakan membacanya di awal awal bab, karena jujur sedikit membosankan. Gaya penulisannya sederhana seperti yang dikisahkan karena diasumsikan itu tulisan santai milea di malam hari. Berbeda dengan beberapa novel lainnya, novel ini hanya seperti bercerita saja.

11.12.2016

Ngomongin Novel Indonesia



Novel. Aku pecintanya. Di kamar aku punya puluhan novel yang aku beli mulai dari SMP sampe sekarang. Semuanya juga bukan aku beli sendiri, beberapa hadia dari orang tua, temen sampe mantan gebetan hhahaha. Mungkin ini keturunan aja, karena orang tua suka baca dan koleksi novel atau buku bacaan mereka yang lebih banyak dari aku, yaaa dari kecil aku kebiasa baca buku yang aku 'suka'. Waktu kecil papa suka banget ngajakin ke toko buku. Kalau anak kecil sering diajakin ke toko mainan, aku bukan bagian dari anak kecil itu.
Aku banyak baca novel dari berbagai genre, mulai dari romantis (teenlit, yaaaa anak remaja labil suka banget pasti novel kek gini, sebenernya teenlit bukan genre, tapi ketika denger nama itu, orang langsung tau tipikal kayak apa novel itu), biografi, sejarah, fiksi bahkan horor. 
Ini beberapa novel yang pernah gue baca dan berkesan yak, 
Horor : rumah kentang, maddah 
Romantis : Dealova, KCB, rectoverso
Biografi : Sepatu dahlan
Fiksi : Narnia, Harrypotter
Sejarah : Api tauhid ???
Komedi : Skripshit
Sedih : Sabtu bersama bapak

Random banget kan yak, yaaaa aku baca novel itu bukan hanya liat pengarang tapi dari reviewnya aja. Kalau banyak yang rekomendasi ya aku baca. Tapi kalo di tanya genre apa favorit aku, itu beda banget sama favorit genre film. Kalo film aku suka Sci-fi kalo novel aku suka yang ehmmmm bingung gimana jelasinnya. Jadi aku suka novel yang ber;atar luar negeri dengan menceritakna hal-hal yang tidak ada dalam berita-berita internasional, seperti sejarah, tingkah laku, kebiasaan atau pengalaman orang tersebut dan terkait dalam Islam, yappp ada islaminya. Yaah lebih mudahnya, aku suka novel yang mengunggap sedikit sejarah islam, kebiasaan islam cara pandang penduduk lokal memandang islam. Tak perlu novel ini berisikan semua hal itu dari awal novel hingga akhir, cukup secuil saja itu sudah sangat keren bagiku. Sekedar mengetahui beberapa hal baru yang tak banyak orang tau. Tapi aku suka mengarang indo, karena pola pikirnya dan mereka bisa membandingkan dengan keadaan di indo. Bagi penyuka novel, mereka bisa di pecah menjadi 2, penyuka noel terjemahan dan tidak.. Aku tidak. tapi balik lagi, bukan bearti aku gak baca, aku baca beberapa kayak Narnia, Harry Potter, Breaking Night, The devil wears prada dan beberapa lainnya tapi tak banya. Kenapa gak suka, simple, karena kadang beberapa kata menjadi aneh dan terlalu banyak stip (-,_) tanda seperti itu dalam novel terjemahan. Nih yaaa pengarang favorit aku Habbiburahman El-Shirazy, Ahmad Fuadi dan Hanum Salsabilah Rais. Hampir semua novel karya mereka aku baca, walaupun ada yang beberapa gak punya karena waktu itu barter sama temen saling pinjem novel. Soalnya aku bukan tipikal orang yang baca novel sampe 2 kali, cukup sekali, tapi dibaca dengan detail, penuh catatan dan googling tentang tempat atau apapun yang bikin penasaran.
Oke ini 3 Novel dan Pengarang tersuka, terbaik terkece teridola bagi aku.


  1. 99 Cahaya di Langit Eropa (Hanum Rais)

BEST!!!!!. Aku baca ini sebelum ada film, dan masih dapet edisi cover novel, bukan cover film. KArena jujur, aku gak suka banget novel yang sudah edisi cover film, rasanya hilang identitas novelnya dan berasa kalau aku cuman ikutan arus aja yang baru suka novel gegara tenar di filmnya.
Novel ini juga aku beli bukan gegara random aja, tapi di sarananin temen. Katanya bagus dan dia ceritain garis besar novelnya dan aku langsung jatuh cinta, beli ke gramed. 
Kenapa aku suka banget novel ini yaaaa karena genrenya favorit aku. Novel ini menceritakan sepasang pasangan suami istri yang berjuang di negeri orang, tapi bukan itu istimewanya. Karena novel ini mempertanyakan apakah Islam mempengeruhi sebagian dari sejarah yang ada di benua eropa, yaaaa benua eropa, karena novel ini gak hanya bercerita di satu negara, melainkan di beberapa negara. Bagaimana bisa Islam sebagai minoritas menggoreskan secuil kisah yang bila itu benar, bukankah sangat menakjubkan. Aku menggunakan kata 'jika itu benar' karena di dalam novel ini merupakan pandangan subjektif dari salah satu pihak di dalam novel dengan didukung beberapa fakta sejarah yang belum terungkap mengapa dan tentang kebenarannya.
Bagi aku yang entah kapan bisa menjejaki kaki di tanah eropa, novel ini memberikanku pandangan dan kepuasan pribadi tentang benua itu. Dulu, ketika mendengar eropa, yang terbesit hanya menara eiffel dan paris, tapi kini banyanganku Vienna, Arc du Triomphe de Carrousel. Bingung kenapa itu yang terbesit??. Museum Louvre bukan lagi tentang monalisa bagiku, tapi tentang lukisan bunda maria, jika kembali pertanyaan mengapa terbesit, coba luangkan waktu dengan baca novel ini. Aku bisa dengan mudahnya searching lukisan itu di internet, tapi aku hanya ingin lihat secara langsung, ingin lihat beberapa benda bersejarah lainnya yang beberapa memiliki kaligrafi. Walaupun bukan bearti itu menandakan Islam besar di Eropa atau hanya karena bangsa Eropa merasa kaligrafi itu indah dan mencontohnya sebagai hiasan di beberapa benda, tanpa tau apa makna dan arti di balik kaligrafi yang mereka buat.
Novel ini membuat kita tau beberapa sejarah-sejarah kecil, tanpa membuat harapan terlalu banyak hanya mengungkapkan sudut pandangnya dan juga mengungkap kemungkinan-kemungkinan bila hal itu bisa jadi hanya kebetulan atau ketidak sengajaan saja. 
Karya Hanum Rais ini ada beberapa selain 99 cahaya di langit eropa, ada bulan terbelah di Amerika, Amien Rais, Berjalan diatas Cahaya, Faith in the City dan satu lagi yang belum rilis dan akan aku tunggu di gramed hhahah. Gak semua karyanya aku baca, Amien Rais satu-satunya novel karya Hanum yang gak aku baca. Awalnya aku mau baca, tapi pas liat punya temen dan baca random di beberapa halaman aku menutuskan tidak. Bukan karena jelek, tapi karena aku pro Bapak Suharto dan beberapa bagian di novelnya ada menyudutkan Beliau, maka aku memilih untuk tidak melanjutkan. Simple.



11.11.2016

Total Pageviews

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Followers